Fibrinogen sang Penyembuh

Gara-gara makan mangga muda tadi pagi, jari telunjuk saya teriris pisau yang saya gunakan mengiris mangga. Cuma sedikit di ujung jari, tapi sangat berpengaruh bagi saya yang baru saja ‘mendapat pinjaman’ gitar setelah lebih dari sebulan tidak memegangnya. Walah, malah curhat 😀

Kembali ke jari telunjuk saya yang teriris di bagian ujungnya. Saya terus saja memperhatikan bagian yang luka itu. Saya agak terkejut ketika menyadari luka itu telah bertaut, padahal beberapa menit sebelumnya masih menganga. Saya jadi ingat akan fibrinogen. Pembaca semua pasti pernah mempelajarinya di pelajaran Bioogi, atau setidaknya di IPA Sekolah Dasar. Masih ingat?

Fibrinogen adalah salah satu komponen dari darah yang berfungsi untuk membekukan darah. Membekukan darah? Ya, bukan membekukan darah yang masih mengalir dalam tubuh kita tentunya, tapi darah yang  keluar bersama luka. Itulah sebabnya luka bisa bertaut kembali.

Apa jadinya kalau darah kita tidak mengandung fibrinogen? Kita tentunya pernah mendengar tentang penyakit hemofilia. Penyakit hemofilia adalah keadaan di mana seseorang kekurangan atau tidak memiliki fibrinogen dalam darahnya. Akibatnya sudah bisa ditebak. Jika penderita hemofilia terkena luka dan mengeluarkan darah, maka lukanya tidak akan bertaut kembali dan akan mengeluarkan darah terus-menerus, yang tentu saja bisa mengakibatkan kematian. Mengerikan bukan?

Mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa fibrinogen hanya membekukan darah hanya pada saat bagian tubuh terluka. Jawaban awamnya adalah hal disebabkan karena fibrinogen hanya bekerja jika darah menyentuh permukaan kasar. Saya terlalu ‘bingung’ (baca: tidak tahu) untuk menjelaskan secara ilmiah, hehe…  Tapi ini bukan jawaban ngawur lho, memang begitu kenyataanya. Pernah melihat kantong atau tabung darah di rumah sakit?Bagian dalam dari kantong dan tabung itu dibuat sehalus mungkin untuk mencegah proses pembekuan darah.

Darah secara umum berwarna merah – kecuali darah ningrat 😀 , tapi fibrinogen berwarna kekuningan. Jika ada bagian tubuh anda yang luka, coba perhatikan warnanya. Adakah warna kekuningan? Kalau tidak ada luka ya jangan sengaja dilukai ya, hehe.. Perhatikan juga warna obat-obat luka cair seperti obat merah, Betadine, dsb, warnanya agak kekuningan. Mungkin karena obat-obat itu mengandung komponen yang sama dengan yang terkandung dalam fibrinogen. Entahlah, hehehe….. [Gak jelas ni yang bikin artikel!]

 

One Response to Fibrinogen sang Penyembuh

Leave a Reply to Syarofah Arman Cancel reply

Your email address will not be published.

Live Chat

Join the Live Chat