Naik ke Atas, Turun ke Bawah, Masuk ke Dalam, Keluar…?
Naik ke atas.
Turun ke bawah.
Masuk ke dalam.
Keluar….?
Pertanyaan mengggelikan itu sering kita dengar. Bukan hal baru, tapi apa kita sudah tahu jawabannya? Sebagian mungkin menjawab “keluar ya keluar!”. Sebagian menyanggah “gak boleh, masak sama….?”
Sebenarnya jawaban di atas sudah hampir benar, bahkan pasti benar, tergantung bagaimana kita menuliskannya. Sebelumnya mari kita perhatikan tiga baris pertamna di atas. Di situ kita lihat ada dua kelompok kata:Ā (1) naik, turun, masuk; dan (2) ke atas, ke bawah, ke dalam. Kelompok pertama merupakan kata kerja, kelompok kedua merupakan kata keterangan yang menunjukkan arah.
Sekarang kita perhatikan kata “keluar”. Eh, tunggu dulu… Yang benar “keluar” tanpa spasi atau “ke luar” dengan spasi? Menurut EYD, kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Begitu juga dengan kata depan “ke”. Ingat, kita sedang membicarakan kata depan, bukan awalan; jadi “ke” yang kita maksud di sini adalah kata depan. Pertanyaannya, “ke” pada kata “keluar” (atau “ke luar”) itu merupakan kata depan atau awalan. Jelas merupakan kata depan. Kalau begitu, penulisannya terpisah donk? Tunggu dulu…
Kata depan “ke” berfungsi untuk menunjukkan arah, sebagaimana pada kata “ke dalam”,” ke atas”, “ke bawah”, “ke kanan”, “ke samping”, dan sebagainya. Termasuk kata “ke luar”? Ya, tentu saja, jika kata itu menunjukkan arah. Tapi ada kata “keluar” yang bukan merupakan gabungan dari kata depan dan kata dasar. Kata itu adalah kata “keluar” tanpa spasi. Kata “keluar” adalah kata kerja seperti halnya “masuk”, “naik”, “turun” dan sebagainya. Mengapa bisa begitu? Ini karena preposisi kata. Kata “keluar” tanpa spasi ini merupakan preposisi seperti halnnya kata “kepada” atau “kemari”, gabungan dua buah kata yang dibentuk menjadi satu kata. Sejatinya, kata “masuk” tidak memiliki lawan kata (antonim). tapi berkat preposisi ini, lawan kata “masuk” menjadi ada, yaitu “keluar”.
Kesimpulannya, kata “keluar” dan “ke luar” itu berbeda. “Keluar” merupakan kata kerja dan “ke luar” merupakan kata keterangan. Nah, setelah penjabaran ini, kita bisa menjawab teka-teki di atas, kan? Ya, begini “bait” lengkapnya:
Naik ke atas.
Turun ke bawah.
Masuk ke dalam.
Keluar ke luar.
Tapi jika teka-teki ini dijawab secara lisan maka tetap saja akan konyol, karena tidak terdengar berbeda antara “keluar” dengan ” ke luar”.
Iya Sob betul Juga thu….
thanks, bro….
Bg gun wap sudah selsai ya
apa itu?
Naik ke atas turun ke bawah masuk ke dalam keluar ya pergi
Ap sih jawabannya #respont
jawaban tidak memuaskan, bahwa kata “keluar” merupakan kata serapan dari “luar” yang berimbuhan kemudian dibakukan menjadi kata yang menyatu.
jelaslah bahwa bahasa indonesia tidak memiliki lawan kata asli dari “masuk” sebagaimana “in” >< "metu"
@Tuan_Li
bukan kata serapan, tapi preposisi.
Kara serapan adalah kata dari bahasa asing yang diserap menjadi kata baku dalam Bahasa Indonesia, tapi kata “luar” memang kata dalam Bahasa Indonesia. Kalau ingin membandingkan dengan Bahasa Jawa:
Munggah menduwur
Mudun mengisor
Mlebu menjero
Metu menjobo.
di sini:
metu = keluar
menjobo = ke luar
Contoh kata serapan dari bahasa asing yang di serap menjadi bahasa indonesia gimana ya?
keluar -> didalam
keluar didalam .. xli aja bner
*kacau
Eh pertanyaan kek gini saya pernah di tanya trus jawaban saya ..saya rasa sudah benar dong.wktu itu jawaban saya ke luar/luar trus di balas .salah . Trus aku tanya balik .dia bilang jawaban nya pergi .dasar pertanyaan yg harus pake dan kuras logika ..wkwkwk
kebanyakan udah jawab betul tapi gak yakin karna pengucapan keluar dan ke luar tidak ada bedanya.
Keluar pergi
hahaha… betul juga tu.
Keluar,Kuruk
Ke luar = selesai ?, šš®
pertanya yang sering menjadi bahan candaan di tempat kerja, keluar di dalem apa keluar di luar , yu know lah
pertanya yang sering menjadi bahan candaan di tempat kerja, keluar di dalem apa keluar di luar , yu know lah