Lorong Waktu Itu Memang Nyata, Lho!

Sampai sekarang ini keberadaan mesin waktu – mesin untuk melakukan perjalanan menembus waktu – hanya ada dalam cerita fiksi, baik itu novel maupun film. Setiap membaca atau menonton cerita ini, kita mungkin ikut berkhayal seandainya mempunyai mesin waktu dan bisa berpergian ke waktu kapan saja yang kita inginkan. Akankah mungkin?

Tidak bisa kita sangkal, teknologi yang begitu maju saat ini sebelumnya sudah diprediksi dan didahului oleh cerita-cerita fiksi-ilmiah. Dulu sebelum ada touchscreen misalnya, film-film Hollywood sudah membuatnya. Itu hanya satu dari ratusan contoh. Bagaimana dengan mesin waktu?

Berbicara masalah mesin waktu, kita tidak bisa lepas dari Teori Relativitas Khusus milik Albert Einstein. Dalam teorinya, beliau menyebutkan bahwa benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya akan mengalami dilatasi panjang, massa, dan waktu. Karena kita sedang membahas mesin waktu, maka kita akan membicarakan dilatasi waktu saja. Begini rumus dilatasi waktu yang terjadi pada benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya:

Yang akan kita bahas di sini adalah: berapa kecepatan yang harus kita capai untuk bisa menembus waktu? Tentu saja tergantung berapa lama waktu yang akan kita tembus. Di sini saya tampilkan berapa waktu yang bisa kita tembus jika kita bergerak dalam kecepatan tertentu.

Untuk memudahkan penghitungan, saya cantumkan nilai v (kecepatan benda bergerak) dalam bentuk c (kecepatan cahaya = 300.000 km/detik). Misalnya jika v = 0,8 berarti v = 0,8 x 300.000 km/detik = 240.000 km/detik. Waktu pada benda yang tidak bergerak saya pilih 1 tahun.

Cukup jelas kan bagaimana cara membaca tabel itu?

Pada baris pertama: Misal kita bergerak pada kecepatan 0,01 kecepatan cahaya, atau sama dengan 0,01 x 300.000 km/detik = 3000 km/detik selama 364,98175 hari, maka sesungguhnya kita telah melewati waktu selama 365 hari. Berarti kita telah menembus waktu 0,01825 hari. Belum terasa menembus waktu ya?

Kita tambah kecepatannya… Baris kedua, ketiga, keempat, dst…… Belum terasa?

Pada baris ke sepuluh…
Misal kita bergerak pada kecepatan 0,1 kecepatan cahaya, atau sama dengan 0,1 x 300.000 km/detik = 30.000 km/detik selama 363,17041 hari, maka sesungguhnya kita telah melewati waktu selama 365 hari. Berarti kita telah menembus waktu 1,82959 hari.
Capedeh… Segitu lama cuma bisa tembus dua hari?

Jika kita bergerak dengan kecepatan 0,8 kecepatan cahaya, atau sama dengan 0,8 x 300.000 km/detik = 240.000 km/detik selama 219 hari, maka sesungguhnya kita telah melewati 365 hari. Berarti kita telah menembus 46 hari. Wow…

Jika kita bergerak dengan kecepatan 0,9 kecepatan cahaya, atau sama dengan 0,9 x 300.000 km/detik = 270.000 km/detik selama 159 hari, maka sesungguhnya kita telah melewati 365 hari. Berarti kita telah menembus 206 hari. Ini lebih dari separuh waktu!

Terakhir, jika kita bergerak dengan kecepatan 0,9999 kecepatan cahaya, atau sama dengan 0,9999 x 300.000 km/detik = 299.970 km/detik selama 5 hari, maka sesungguhnya kita telah melewati 365 hari. Berarti kita telah melewati 360 hari. Ini baru namanya mesin waktu

Pertanyaannya, kapan mesin waktu itu akan tercipta? Itu tergantung kemajuan teknologi pesawat antariksa kita. Berapa kecepatan tertinggi yang bisa ditempuh pesawat tercepat di dunia saat ini? Sudah ada dalam rentang daftar yang saya cantumkan di atas? Belum ada. Pesawat-pesawat tercanggih pada saat ini hanya mampu melaju dengan kecepatan ribuan km/jam, atau ratusan km/detik. Masih jauh dari khayalan

Pertanyaan kedua… Dari rumus dilatasi waktu Einstein, kita bisa menembus waktu ke masa depan. Lalu bagaimana caranya menembus waktu ke masa lalu? Dari rumus itu jawabannya jelas: tidak bisa! Untuk menembus waktu ke masa lau, maka kita memerlukan waktu pada benda bergerak (t0) < 0. Dengan begitu kita harus mengatur agar nilai akar 1 – (v^2 / c^2) < 1. Ini tidak akan mungkin terjadi. Secara logika pun hal itu sangat tidak masuk akal. Bisa gila jika membayangkannya. Ya, inilah yang paling saya benci dari sci-fi mesin waktu: kembali ke masa lalu.

Terakhir, saya akan membandingkan tabel di atas dengan science-fiction. Pada cerita-cerita fiksi, kita bisa bepergian ke waktu kapan saja dalam sekejap. Tidak peduli itu puluhan, ratusan, atau ribuan tahun ke masa depan atau masa lalu, seseorang bisa mencapainya dalam hitungan detik. Tinggal tekan tombol, lalu wussss…. sampai. Tapi nyatanya, menurut rumus Einstein, waktu perjalanan ke masa depan tergantung ke masa kapan yang kita tuju (kita tidak membahas perjalanan ke masa lalu, karena itu hanya fiksi, bukan sains). Misal sekarang (tahun 2013) kita akan menuju ke tahun 2014, tentu waktu perjalanannya berbeda dengan perjalanan menuju tahun 2030. Itu bisa saja terjadi jika kecepatan mesin waktu sangatlah tinggi. Khayalan tingkat tinggi memang. Lihat lagi tabel di atas. Pada baris terbawah saja, kita butuh waktu 5 hari untuk menembus waktu 1 tahun. Dalam science-fiction, kita bisa melewati 100 tahun dalam 1 detik. Yah, silakan hitung sendiri berapa kecepatan mesin waktu itu…..

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Live Chat

Join the Live Chat