Da Vinci’s Demons: Antara Fakta dan Fiksi (3)
Tokoh Penting Lainnya
- Girolamo Riario
Digambarkan sebagai tokoh antagonis di Da Vinci’s Demons, Girolamo Riario adalah karakter lain yang membuat para fans penasaran. Girolamo yang sesungguhnya juga adalah pelayan Paus Sixtus IV, pamannya. Girolamo adalah Jenderal Kapten Gereja. Tadinya dia adalah Lord of Imola and Forli. Kepemimpinan atas Imola diserahkan padanya sebagai mahar atas istrinya Catherina Sforza, yang adalah putri dari Duke Milan, Galeazzo Maria Sforza.
Seumur hidupnya dihabiskan untuk mencoba menyerang Florence, didukung oleh Paus Sixtus IV, namun selalu gagal. Dia juga terlibat dalam Konspirasi Pazzi, suatu percobaan yang gagal untuk menggulingkan kekuasaan Medici dari Florence. Dia tewas oleh 9 orang pembunuh dari keluarga Orsi tahun 1488 (usia 45) karena masalah keuangan.
Hubungannya dengan da VInci? Mungkin saja mereka pernah bertemu karena mereka memang hidup pada masa yang sama. Tapi sama sekali tidak ada perkiraan apalagi bukti mereka pernah berlayar bersama ataupun berteman seperti dalam Da Vinci;s Demons.
- Duke Urbino
Duke Urbino juga adalah tokoh nyata, yaitu Federico da Montefeltro, yang menjadi penguasa Urbino tahun 1444-1482. Dia adalah seorang raja perang yang penting (condottiero) pada masa itu, bertempur dalam banyak peperangan, beberapa di antaranya melayani Florence, beberapa di antaranya melayani Naples melawan Florence. Digambarkan sebagai seorang bermata satu dalam Da Vinci’s Demons, dia kehilangan mata kanannya dalam satu turnamen. Tidak seperti dalam serial (dibunuh oleh Clarice Orsini), dia meninggal karena sakit di Ferrara.
- King Ferrante
King Ferrante dalam Da Vinci’s Demons adalah King Ferdinand I of Naples (atau dikenal sebagai Don Ferrante) yang bertindak sebagai Raja Naples tahun 1458-1494. Dia memang bekerjasama denga Paus Sixtus IV melawan Florence dan Lorenzo de Medici sebagaimana dalam serial. Dia menahan Lorenzo yang datang untuk bernegosiasi dengannya dalam menggalang aliansi melawan Paus Sixtus IV. Lorenzo ditahan selama 3 bulan. Tetapi pada akhirnya Lorenzo meyakinkannya dan juga Naples untuk menjadi aliansi Florence. Berbeda dengan cerita dalam serial yang menggambarkan King Ferrante dibunuh oleh Paus Sixtus IV dan anaknya, faktanya King Ferrante meninggal karena kanker (berdasarkan studi akan muminya yang ditunjukkan tahun 2006). Tetapi dia juga menempatkan musuh-musuhnya dalam penjara dan membalsemnya (menjadi mumi). Kejam, tak takut siapapun, kadang-kadang memamerkan mumi-muminya kepada para tamunya.
- Prince Alfonso
Price Alfonso atau Alfonso II of Naples, adalah anak dari King Ferrante dan suami dari Ippolita Maria Sforza. Dia adalah seorang raja perang (condotierro) yang bertempur dalam Perang Ferrara dan menjadi Raja Naples tahun 1494-1495, sampai dia meninggal di Messina ketika melarikan diri dari Raja Charles VIII dari Prancis.
- The Book of Leaves the Vault of Heaven
The Book of Leaves, buku misterius yang menurut Leonardo bisa mengubah sejarah dan membuat dia dan teman-temannya melakukan perjalanan berbahaya, faktanya tidak pernah ada. Begitu juga dengan Vault of Heaven. Tidak ada catatan yang memperkirakan atau membuktikan keberadaan keduanya.
- Sons of Mithras
Sons of Mithras juga adalah aliran fiksi yang sengaja dibuat meskipun ada beberapa elemen dari Mithraisme yang dipakai dalam serial ini.
Nah… Begitulah perbandingan isi cerita serial Da Vinci’s Demons dengan fakta sejarah yang sebenarnya sebagaimana yang saya terjemahkan dan saya ringkas dari http://mythologian.net/da-vincis-demons-facts-myths-sons-of-mithras/. Semoga menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua. Sekedar mengingatkan, ketika menikmati film atau serial TV atau membaca novel berlatar sejarah, kita harus selalu ingat bahwa yang kita tonton atau baca itu hampir semuanya adalah fiksi. Ini dikarenakan fakta sejarah kemungkinan tidak pernah sejalan dengan pikiran produser film atau editor novel. Disengaja atau tidak, ada maksud terselubung atau tidak, nyatanya banyak penonton yang terpengaruh dengan yang dibaca atau ditontonnya. Sangat berbahaya bukan? Jika ada kesempatan, saya akan mengulas hal ini dalam artikel tersendiri.
Yaap.. Saya jg sempat geleng geleng saat menonton ini.. Terutama saat sampaibpada season 3.. Benar benar seolah ingin menggiring opini.. Kalo ustmaniyah adalah kerajaan yg kejam dan memaksa kehendak.. Tp kita sama sama tau lah.. Kalo barat sudah bikin cerita kan seenaknya saja..
bener banget gan…
makanya kita mesti banyak membentengi diri dengan ilmu dan wawasan, dari berbagai sumber yg kredibel.
kalo udah banyak ilmu, setiap ada informasi yg masuk pasti bisa langsung tau itu fakta atau cuma karangan.