Kelelawar, Hewan dengan Posisi Tidur Paling Aneh
Pada malam hari, kelelawar terbang di udara, menangkap dan memangsa ratusan serangga dan binatang lainnya. Tapi saat siang hari, mereka mengalami kesulitan dalam bergerak. Mereka hanya tidur sambil bergelantungan di tempat gelap seperti gua, atap, atau di bawah jembatan. Ya, posisi tidur kelelawar sangatlah aneh. Tidak seperti binatang lain yang kebanyakan mencari posisi pewe untuk tidur, mereka tidur dengan cara yang aneh, yaitu bergelantungan dengan kakinya, sedangkan kepalanya tergantung ke bawah. Mengapa kelelawar tidur dengan cara begini?
Ada beberapa alasan. Pertama, beginilah posisi yang pas bagi mereka untuk siap terbang. Tidak seperti burung yang bisa langsung terbang dari darat, kelelawar tidak begitu. Sayap kelelawar tidak memiliki kemampuan untuk mengangkat tubuh mereka hingga terebang. Begitu juga dengan kakinya. Kaki kelelawar terlalu kecil untuk berlari dan mengambil ancang-ancang untuk terbang. Makanya, jika ingin terbang, kelelawar menggunakan cakarnya untuk memanjat dan mencapai tempat tinggi lalu menjatuhkan diri dan kemudian terbang. Dengan posisi tidur yang menggantung, kaki di atas kepala di bawah, mereka siap sedia untuk kabur dan terbang kapan saja jika ada gangguan.
Posisi menggantung terbalik itu juga adalah salah satu cara mereka menghindar dan menyembunyikan diri dari bahaya. Saat siang hari, itu adalah saat para predator aktif mencari mangsa. Saat itu kelelawar mencari tempat aman dan yang tak terjangkau. Itulah sebabnya mereka tidak kelihatan sepanjang hari dan mereka kembali muncul pada malam hari. Inilah hebatnya kelelawar, binatang lain tidak memiliki kemampuan menggantung terbalik begini.
Kelelawar memiliki adaptasi fisiologi yang unik hingga mereka tidak mengeluarkan energi untuk menggantungkan diri. Coba kita yang menggantungkan diri dengan kaki, baru semenit saja sudah pegel-pegel pastinya. Mengapa kelelawar tidak capek? Kalau kita menggenggam sesuatu dengan tangan kita, kita tentunya mengerahkan tenaga dengan mengkontraksikan banyak otot dari jari-jari hingga ke lengan yang dihubungkan oleh urat-urat. Ketika berkontraksi, satu otot akan menarik satu urat, yang akan menyebabkan satu jari menutup. Cakar kelelawar menutup (menggenggam) dengan cara yang sama, bedanya adalah urat-uratnya hanya terhubung ke bagian atas tubuh, tidak ke otot-otot. Ketika akan mengggantung terbalik, kelelawar terbang mencari posisi, menarik cakarnya hingga terbuka dengan otot yang lain dan mencari pegangan. Untuk itu tubuh kelelawar harus dalam keadaan relaks. Berat badan bagian atas menarik urat yang terhubung ke cakar, sehingga mereka bisa bertengger. Sendi-sendi cakar mengunci posisi dan berat badan membuatnya tetap menggenggam.
Dengan begini, kelelawar tidak memerlukan apapun untuk menggantung kecuali energi untuk melepaskan pegangan, merenggangkan otot dan membuka cakarnya. Karena cakarnya tetap tertutup meski dalam keadaan relaks, kelelawar yang mati dalam keadaan menggantung akan tetap menggantung sampai ada yang mengusiknya.
Leave a Reply