Bagaimana Proses Terjadinya ‘Ngorok’?
Mendengkur atau mengorok adalah hal lumrah dialami orang ketika tidur. Memang ada beberapa kasus mendengkur yang menjadi masalah, tapi umumnya mendengkur itu wajar. Bersyukurlah bagi anda yang tidak mendengkur saat tidur, karena tidak mengganggu orang-orang di sekitar anda 🙂
Ngomong-ngomong, bagaimana bisa sih seseorang mendengkur saat tidur? Padahal ketika sadar, mereka bernapas biasa saja, tanpa ada suara yang mengganggu. Namun mengapa ketika tidur bisa mengorok?
Dalam keadaan normal (tidak sedang tidur), proses pernapasan, dalam hal ini aliran udara dari hidung/mulut ke paru-paru berjalan wajar tanpa halangan. Seiring waktu orang tertidur, otot-otot pun berelaksasi. Begitu juga dengan otot-otot di area aliran pernapasan. Otot-otot ini ikut relaks hingga menghalangi jalannya aliran pernapasan. Ketika udara mengalir melewati jalannya yang terhalang, ini menyebabkan otot-otot halus di sekitar leher tersebut bergetar dan mengeluarkan suara yang kita dengar sebagai dengkuran.
Kadang-kadang karena gravitasi, lidah, uvula, dan otot-otot lainnya benar-benar menutupi jalan napas hingga udara benar-benar tak bisa masuk. Hal ini mengakibatkan persediaan oksigen dalam darah berkurang karena tidak ada yang masuk. Saat inilah, saraf otak merespon dengan memerintahkan tubuh untuk memaksa menarik napas panjang hingga mengeluarkan suara dengkur yang lebih keras, kadang sampai menggerakkan tubuh dan menarik napas panjang seperti melenguh. Bahkan kadang ada yang sampai terbangun. Mungkin kamu pernah terbangun dari tidur karena sesak napas? Itulah yang terjadi.
Nah, begitulah yang terjadi saat kita mendengkur. Kita? Kalian aja keles 🙂
Leave a Reply