Bagaimana sih Proses Terjadinya Kesemutan?
Apa bedanya orang dengan semut? Jawab: orang bisa semutan, semut tidak bisa orangan. Kita pasti sering mendengar tebak-tebakan klasik ini. Ya, setiap orang pasti pernah mengalami hal yang kita sebut kesemutan. Apa sih kesemutan itu?
Kesemutan adalah kondisi di mana bagian tubuh tertentu terasa menusuk-nusuk atau menggelitik dikarenakan terlalu lama tidak bergerak dalam satu posisi atau karena tumpuan berat/tekanan dalam waktu yang cukup lama. Misalnya duduk tanpa berubah posisi dalam waktu yang lama, akan menyebabkan rasa kesemutan pada kaki. Atau tangan yang dijadikan tumpuan bertopang cukup lama, juga akan menyebabkan kesemutan. Sensasi kesemutan ini biasa juga disebut kebas.
Bagaimana sih proses terjadinnya kesemutan?
Sebagaimana kita ketahui, segala yang dilakukan oleh bagian-bagian tubuh diatur oleh otak, baik yang secara sadar maupun tak sadar (ingat kan otot polos dan otot lurik?). Tubuh manusia memiliki jutaan saraf yang menghubungkan bagian-bagian tubuh dengan otak. Saraf-saraf inilah yang bertugas menerima dan mengirimkan informasi dari dan ke otak.
Pada saat bagian tubuh tertentu menerima tekanan cukup lama, maka saraf-saraf pada bagian itu akan terjepit. Terjepitnya saraf-saraf itu tentu saja berarti terjepit pula pembuluh-pembuluh darah di dalamnya. Sebagaimana kita ketahui, setiap saraf memerlukan oksigen yang mengalir dalam darah untuk bekerja. Ketika saraf terjepit, pembuluh darah ikut terjepit, dan supply darah pun terhambat, maka saraf pun tak dapat pasokan oksigen. Tak ada oksigen berakibat saraf tak bisa bekerja. Pengiriman dan penerimaan informasi dari bagian tubuh ini ke otak pun terhenti. Inilah yang mengakibatkan bagian tubuh ini mati rasa atau kebas.
Lalu bagaimana dengan sensasi kesemutan?
Kesemutan terdiri atas tiga tahap. Yang pertama adalah tertekannya saraf-saraf seperti yang sudah dijelaskan di atas. Ini adalah proses di mana saraf yang tadinya berfungsi normal menjadi terhenti. Proses kedua adalah sensasi mati rasa, di mana bagian tubuh yang mengalami tekanan tidak merasakan apa-apa. Ya, tentu saja karena saraf tidak berfungsi. Dan yang ketiga adalah proses pelepasan, yaitu ketika tekanan yang terjadi berakhir. Begitu tekanan berakhir, darah pun kembali mengalir, saraf kembali mendapat pasokan oksigen, dan akhirnya kembali bekerja sesuai tugasnya. Proses berfungsinya kembali saraf-saraf itulah yang kita rasakan sebagai kesemutan.
Proses berakhirnya kesemutan ini terjadi beberapa saat saja, dan saraf pun akan kembali bekerja dengan normal. Jadi tidak perlu takut jika mengalami kesemutan. Hanya saja, ada beberapa kondisi kesemutan yang patut diwaspadai, yaitu jika kesemutan terlalu sering terjadi atau kesemutan lama berakhir. Jika ini terjadi, lebih baik berkonsultasi dengan dokter.
Leave a Reply