Mengapa Hujan Turun Setetes Demi Setetes, Tidak Sekaligus?
Pernahkah terpikir mengapa hujan turun setetes demi setetes? Tidak peduli tetesan itu dalam volume yang kecil dalam bentuk hujan gerimis, ataupun volume yang besar dalam hujan lebat, air hujan selalu turun dalam bentuk tetesan. Mengapa demikian?
Ya, semua ini tentu saja sudah menjadi kehendak Allah Tuhan Semesta Alam yang begitu hebatnya mengatur alam sedemikian rupa. Tidak hanya keindahan dalam ciptaannya yang sudah terlihat dalam bentuk nyata, tetapi juga proses-proses peristiwa alam yang diciptakan dengan detail dan ketelitian perhitungan yang tak ada tandingannya. Tapi di sini kita tidak akan membahas hal itu, kita akan membahasnya dari segi sains.
Sebelum membahas bagaimana hujan setetes demi setetes, mari kita ingat lagi bagaimana hujan itu terbentuk dari awal.
Air dari permukaan bumi yang menguap, baik itu dari laut, sungai, bahkan dari dalam gelas kopi kita akan menjelma menjadi uap air yang seperti kita ketahui akan menuju ke atas. Mengapa uap air menuju ke atas? Tentu saja karena massa jenisnya lebih kecil dari udara di sekitarnya.
Uap air yang sudah berapa di atas berkondensasi (mengembun) menjadi awan yang bisa kita lihat dari bawah. Mengapa embun-embun (awan) ini tidak jatuh langsung ke bumi? Jawabannya adalah gravitasi bumi di atas sana tidak cukup mampu untuk menariknya ke bawah.
Seiring dengan makin banyaknya uap air yang berkondensasi menjadi embun, tetes-tetes air ini pun lama kelamaan menjadi semakin banyak dan padat, dan tentu saja semakin berat. Gravitasi bumi pun mampu menariknya ke bawah. Ya, inilah jawabannya, sebelum tetesan-tetesan air ini berkumpul menjadi satu volume air yang banyak, tentu saja sudah keburu ditarik oleh gravitasi untuk turun ke bawah.
Dan satu hal lagi, tetesan-tetesan air yang turun ini tentu saja mendapat pengaruh dari angin hingga seandainya pun air tersebut tadinya berupa gumpalan, dalam ketinggian berkilo-kilo meter tentu saja akan menyebar.
Leave a Reply