Angels and Demons
Robert Langdon, simbolog Harvard tersohor, tidak akan pernah menyangka kalau satu hari dalam hidupnya akan dipenuhi oleh terlalu banyak kejutan. Kalau hanya melihat ambigram yang bertuliskan nama kelompok persaudaraan illuminati, mungkin itu bukan masalah besar. Tapi melihat cap-cap seperti itu memanggang dada lima lelaki yang terbunuh pada hari yang sama?
Jauh sebelum memecahkan Kode Da Vinci, Robert Langdon diminta oleh sebuah institusi penelitian di Swiss untuk menganalisis simbol penuh teka-teki yang tercap di dada seorang ahli fisika yang terbunuh. Apa yang kemudian ditemukannya sungguh di luar dugaan: dendam mematikan terhadap Gereja Katolik dari sebuah persaudaraan kuno yang sudah berlangsung selama berabad-abad–Illuminati.
Terdorong untuk menyelamatkan Vatikan dari bom waktu yang berdaya ledak besar, Langdon membantupasukan penjaga paling setia di dunia, Garda Swiss, bersama dengan seorang ilmuwan misterius nan cantik bernama Vittoria Vetra. Berdua, mereka memulai perburuan yang menyeramkan ke ruang-ruang bawah tanah yang terkunci rapat, kburuan-kuburan berbahaya, katedral-katedral yang lengang, hingga akhirnya tempat yang paling misterius di dunia–markas Illuminati yang lama terlupakan.