Pijat adalah salah satu bentuk terapi atau penyembuhan dengan cara memberi tekanan pada bagian tubuh tertentu. Menurut Wikipedia, pijat, pijit, atau urut adalah metode penyembuhan atau terapi kesehatan tradisional, dengan cara memberikan tekanan kepada tubuh – baik secara terstruktur, tidak terstruktur, menetap, atau berpindah tempat – dengan memberikan tekanan, gerakan, atau getaran, baik dilakukan secara manual ataupun menggunakan alat mekanis.

Setiap orang pasti pernah dipijat, paling tidak oleh dirinya sendiri. Dengan pijatan, tubuh kita yang tadinya terasa capek atau kaku akan menjadi nyaman setelah dipijat dan ada sensasi enak ketika dipijat. Pertanyaannya adalah, mengapa badan atau bagian tubuh tertentu terasa enak ketika dipijat dan terasa nyaman sesudahnya?

Tubuh kita bekerja 24 sehari. Meskipun sedang beristirahat, namun sebenarnya tidak sepenuhnya istirahat (lho?). Saya sebut demikian karena saat istirahat pun organ tubuh kita tetap bekerja dengan otot-otot polosnya. Paru-paru tetap bekerja sehingga kita tetap bernapas, jantung tetap bekerja memompa darah. Nah, untuk menyalurkan darah ini tentu saja melibatkan saraf-saraf dan otot otot yang menjalar di seluruh bagian tubuh. Berarti bisa dibilang semua bagian tubuh kita tetap bekerja kan?

Tubuh yang selalu dipakai untuk bekerja akan membuat kemampuan bekerjanya menurun. Otot, urat, atau saraf menjadi kaku atau tegang. Inilah yang kita sebut letih atau capek. Lalu mengapa ketika dan setelah dipijat tubuh kembali segar?

Sederhana saja, jika bagian tubuh dipijat, otot atau saraf yang ada didalamnya pun terpijat. Hal ini menyebabkannya menjadi kembali rileks. Dengan begitu, peredaran darah pun kembali lancar sebagaimana mestinya. Asupan oksigen ke bagian tubuh tersebut pun kembali lancar. Proses inilah yang menimbulkan sensasi enak dan lega ketika dipijat.